Embusan
angin di siang ini menerpa helai-helai rambutku. Menjadikan semuanya
menari-menari lincah bagai para penari cantik dengan penglaman mereka puluhan
tahun di dunia mereka. Sedangkan mataku tak berkedip melihat sebuah album yang
tlah usang dan penuh dengan debu ini. Lembar demi lembar aku buka dengan
perlahan. Saat akan mebuka halaman terakhir aku terhenti,senyum terukir indah
dari bibirku ini. Kenapa aku tersenyum? Karna aku melihat sebuah foto seorang wanita
yang dulu pernah aku suka. Nama wanita itu adalah Camelia. Sejak tadi aku membuka sebuah album
kenang-kenangan ketika SMA. Banyak orang bilang masa SMA itu masa yang paling
indah dan penuh kesan. Dan,aku tlah membuktikannya.
Saat itu,ayam tlah berkokok dengan
nyaring dan sang fajar tlah memunculkan sinarnya. Aku tlah bersiap menuju ke
sekolah tempatku menuntut ilmu. Ku ambil sepeda kesayangan yang ada di garasi.
Tak lupa sebelum berangkat ke sekolah aku pamit kepada kedua orangtua. Setelah
itu aku kayuh sepedaku sangat cepat supaya aku tak terlambat sampai di sekolah.
Jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh,jadi aku lebih memilih menggunakan
sepeda daripada menggunakan mobil.Tak terasa di depan sudah terlihat jelas
sebuah bangunan kokoh yang diatasnya bertuliskan SMA ANGKASA BANDUNG.
Sesampainya disana aku segera memarkirkan sepedaku. Dan,segera aku langsung
menuju ke kelas XIIia2.
Sesampainya di kelas aku tlah ditunggu oleh
kawan-kawanku. Segera aku menuju ke tempat duduk.
“ Eh,si Ariyo baru datang.”kata deni
“Naik sepeda kau yo ?”timpal mike
“Iya,aku baru datang dan naik sepeda.”jawabku
“Yah,kau kan anak orang kaya yo,kenapa tak
naik mobil aja?”tanya ridwan
“Enak pakai sepeda bro,itung-itung olahraga
juga.”jawabku
“Iya juga sih bener kata kau yo.”jawab ridwan
dan diamini oleh temen-teman yang lain.
“Bro,katanya akan ada murid baru.”kata rino.
“Eh,seriusan kau bro?perempuan atau laki-laki?”tanya
anto
“Denger-denger sih perempuan bro dan masuk
kelas kita.”jawab rino.
“Wah,perempuan tuh yo. Bisa kau pacarin yo”goda
mike.
“Apaan sih kau mike.”jawabku kesal.
“Hahaha bercanda bro.”mike menghampiri dan
menepuk pundakku.
“Kan aku cuman bercanda bro.”sahutnya.
“Bu
siti,mau kesini.” Kata andre sang ketua kelas.
Suasana kelas di pagi ini menjadi sunyi,ya
karena bu siti wali kelas kami yang bongsor,galak,pelit nilai,dan ditakuti oleh
semua murid disekolah. Ia tlah berdiri di depan kami bersama ibu kepala sekolah
bu riana yang sangat cantik,anggun,dan disegani oleh seluruh warga sekolah.
“Selamat pagi
anak-anak.”sapa bu riana dengan senyuman yang membuat semua pria meleleh
dibuatnya.
“Selamat pagi,bu.”jawab serentak.
“Kalian
akan ada teman perempuan baru.”
“Wah,namanya siapa bu?”tanya mike
“Namanya Camelia.”jawabnya
“Wah,namanya aja cantik seperti bunga.pasti
orangnya juga cantik.”sahut rino dan teman-teman menertawakannya.
“orangnya mana bu?”tanya anita.
Bu Riana keluar kelas dan lalu
masuk lagi dengan menggandeng seorang anak perempuan.
“Hahahahaha,itu
siapa bu?”tanya siva sambil tertawa.
“Dia,yang
namanya Camelia anak-anak.”jawab bu siti dengan nada tinggi.
“Wah,rino dia cantik tuh.”goda anto
“Iya,namanya aja yang cantik. Tapi
penampilannya culun banget.”jawabnya mengejek dan dibarengi tertawanya
teman-teman.
***
Aku
yang duduk didepan rino kesal dibuatnya. Bagaimana tidak kesal? Aku yang sedang
asik belajar jadi tidak bisa konsentrasi. Ya,dari tadi aku hanya membaca buku.
Dan,aku melihat teman baruku yang ada di depan. Benar juga kata rino nama nya
cantik namun penampilannya tidak. Ya,karena camelia berpenampilan sangat
berbeda dari teman-teman perempuan yang lain. Ia memakai baju seperti jojon
sang pelawak indonesia.Menggunakan
kacamata,berkuncir dua seperti kelinci.
“Sudah-sudah kalian ini jangan mengejek
camelia terus.” bu siti mendiamkan semua murid-muridnya.
“Camelia,kamu duduk disebelah ariyo.”kata bu
siti sambil menunjuk tempat duduk yang ada disebelahku.
Setelah itu dia langsung menuju ke tempatku
berada. Tempat duduk sebelahku memang kosong sejak sebulan yang lalu.karna,vera
teman dekatku pindah ke surabaya mengikuti ayahnya. Saat camelia berjalan
mendekatiku,tiba-tiba.
“Bruk,ia terjatuh.”
“Hahahahahaha tawa seisi kelas.”
“Makanya,kalau jalan liat pake mata.”ejek
siska
Camelia terjatuh karna dijegal kaki siska. Aku
yang melihatnya segera membantun mengambilkan buku yang berserakan,dan
kacamatanya yang terjatuh. Tak tau kenapa saat mata kami bertemu,hatiku rasanya
berdebar-debar tak beraturan.
Tak terasa,kami akan melaksanakan Ujian
Nasional. Dan,aku melihat camelia si culun sedang menyendiri dan menangis
dikelas. Lalu aku menghampirinya.
“Camelia kamu kenapa menangis?”tanyaku saat
aku menghamprinya.
“Eh
eh eh,ada ariyo. Se se sejak kapan kamu datang?”tanyanya dengan gugup.
“Baru aja sih. Ini tissue buat
kamu.”jawabku sambil memberikan tissue kepadanya.
“Te te te terimakasih yo.”katanya sambil
mengambil tissue yang ada di tanganku dan mengelap airmatanya.
Setelah itu,camelia cerita tentang
tentang teman-teman yang membullynya terus. Aku kasian kepadanya. Hmm iya
selama ini,aku sering melihat ia
dikerjain teman-teman yang lain. Pernah ketika ia ketiduran di kelas,wajahnya
di warnain oleh teman-teman dan ketika ia terbangun teman-teman menertawakannya
dan masih banyak lagi.
Ketika aku melihatnya ntah kenapa hatiku
slalu berdebar-debar. Apakah aku suka kepadanya? Mungkin iya. Aku pernah
bercerita kepada rino teman dekatku yang dikenal ‘playboy’. Ketika dia tau jika aku menyukai camelia si ‘culun’ itu.
Rino malah menertawakanku katanya aku tak bisa membedakan mana perempuan yang
cantik,dan mana perempuan yang (tidak) cantik. Dia juga bilang,aku sebaiknya
sama vera yang katanya sih primadona sekolah. Namun,aku tak memperdulikannya.
Camelia,menurutku adalah perempuan
yang cantik dan tegar. Ia tak terlihat sedih di depan teman-teman dan baik
kepada mereka semua. Namun,mereka membalasnya dengan membullynya. Ingin rasanya
aku membantunya,namun aku tak slalu ada di kelas. Ya,aku absen karna mengikuti
berbagai perlombaan seperti olimpiade sains,jurnalistik,dan masih banyak yang
lainnya.
Aku bilang kepadanya untuk
tidak menangis lagi. Buktikan kepada teman-teman jika ia mempunyai kelebihan.
UN sebentar lagi dan semua siswa kelas XII SMA ANGKASA melaksanakan doa bersama
di aula sekolah. Aku harap semua siwa angkatan ini lulus semua. Dan,tak terasa
UN sudah selesai dengan lancar tak ada halangan. Setelah UN semua siswa sudah
diperbolehkan untuk tidak masuk ke sekolah. Aku sedih tak bisa bertemu dengan Camelia
ingin aku main ke rumahnya namun aku tak tau tempat ia tinggal.
Sebulan kemudian,murid-murid dengan
sangat antusias melihat majalah dinding. Disana terdapat kertas pengumuman
kelulusan. Dan,aku bertemu dengan camelia lagi. Ketika aku dan camelia ingin
melihat.Tiba-tiba
“Minggir-minggir,gue mau
lihat.”usir vera.
“Eh,kita dulu yang dari tadi
udah disini.”sahutku.
“Eh,ada si ariyo ternyata.
Hmmm,sekarang kamu sama si culun ini yo?”tanya vera sambil menatap sinis ke
arah camelia.
“Eh,vera gimana kita lulus
tidak?”tanya anita.
“Belum tau aku nit,dari tadi dihalangin
si culun ini.”kata vera.
“Culun,minggir kau.”kata anita sambil
mendorong camelia.
Dan camel terjatuh di aspal. Aku
segera membantunya.
“Kau,tidak kenapa-kenapa
camel?”tanyaku.
“Iya yo,aku tak
kenapa-kenapa.”jawabnya
“Heh anita jangan seenak jidat lo yang
lebar bak lapangan golf. Kau seenaknya mendorong camel,untung kepalanya tidak
terbentur. Kalau terbentur dan camel jadi gagar otak,lu mau tanggung
jawab?”bentakku.
Anita tak mendengarkan
perkataanku,dan dia asik melihat mading.
“Hahhh apaaaaa?? Aku peringkat
ke-2 di sekolah?”
“Siapa yang peringkat ke-1 nit?” tanya
vera.
“I i i itu si culun.”tunjuk
anita lalu dia pingsan.
Dan aku penasaran apakah benar camelia
peringkat ke-1? Lalu aku melihat di urutan pertama bertuliskan Camelia nem
36,40 dan di urutan kedua ada anita dengan nem 36,30 sedangkan diurutan ketiga
ada namaku dengan nem 36,00. Aku sedih ketika melihat peringkatku menurun,namun
aku senang camelia bisa membuktikan ke teman-teman jika ia bisa mendapatkan
nilai bagus.
Tak
terasa sudah 5 tahun,kita berpisah. Aku melanjutkan studi ke Jerman,sedangkan
camelia melanjutkan studi ke paris sama seperti kakaknya. Dan,sekarang aku
sudah di indonesia. Sekolahku dulu mengadakan reuni untuk seluruh angkatan. Aku
tak sabar bertemu dengannya,kata teman-teman camelia si ‘culun’ itu sekarang
sudah menjadi desainer yang terkenal dan cantik bagaikan bidadari surga.
***
Hari yang ditunggu pun datang. Aku
bersiap menuju ke sekolah yang 5 tahun lalu tempatku menuntut ilmu dan bertemu
camelia. Tak lupa kubawa bunga untuknya. Sesampainya disana,aku langsung
memarkirkan mobilku. Bunga yang ku bawa tadi kusimpan di mobil dulu. Dan,aku
langsung ke aula tempat berlangsungnya acara. Aku terpesona melihat perubahan
yang ada di sekolahku ini. Sudah banyak tanaman,halaman parkir luas,aula nya
sekarang besar. Sampai di aula aku bertemu dengan anita,vera,rino,mike,dan
andre. Mereka membawa pasangan masing-masing.
“Weh bro apa
kabar?”sapa mike saat aku menghampiri mereka.
“Gue,baik-baik
aja bro.”jawabku.
“Pasangan lu mana bro?” sahut andre
“Gue masih sendiri bro.”jawabku.
“Aku kira sejak SMA kamu pacaran sama si
culun,yo.”kata vera.
“Hahahaha aku dan camelia temenan aja
kok.”jawabku.
“Lu,jangan bilang masih betah menjomblo
karna masih ngarepin camelia?” tanya rino.
‘sialan,rino
kenapa tau kalau gue masih ngarepin camelia’umpatku dalam hati
Saat kita sedang asik
mengobrol,tiba-tiba camelia datang.
“Bro,liat deh wanita yang kau tunggu tlah
datang tuh.”goda rino
“Makin cantik ya,udah tak culun
lagi.”sahut anita
Dan,benar kata rino dan teman-teman yang
lainnya. Ia tlah datang memakai dress panjang berwarna pink,dengan rambut di
jepit dan make up yang natural. Aku terpesona melihatnya,sampai aku tak sadar
jika ia sudah ada di depanku.
“Hai semua,apa kabar?” sapanya ramah.
“Eh,culun.maaf maksudku camelia,baik nih. Bagaimana
denganmu?” tanya vera.
“Vera vera dia sudah cantik begini tetap
kmu panggil culun?”timpal rino.
“Yah,tadi kan aku udah minta maaf. Aku
keceplosan.”jawabnya mengeles.
“Hahahaha vera ngeles mulu. Dia kalah
cantik sama camelia.”sahut anita sambil tertawa.
“Hahahaha sudah tidak kenapa-kenapa kok.
Aku baik juga ver.”jawabnya ramah.
Mike menyadari jika dari tadi aku
diam,mulai menggodaku.
“Ekhem,dari tadi kita ngobrol ada yang
diem mulu.”goda mike.
“Awas nanti kesamber hlo yo.”sahut anita.
“Mel,kamu sendiri atau sama pacar?”tanya
vera sambil melirikku.
“Aku
u u u sendirian.” Jawabnya gugup
“Wah,jodoh mah tak kan kemana,iya kan
rin?”sahut mike sambil menyenggol rino.
“Eh,iya mike bener banget. Udah yo lu
pacarin atau langsung lu nikahin aja.”jawab
rino.
“Hahahaha
rino mah ngomong slalu bener.”sahut anita.
Aku dan camelia yang menjadi pusat
perbincangan mereka,hanya bisa diam dan saling memandang sama lain. Dan,tetap
seperti dulu hatiku berdebar-debar. Acara belum selesai,aku mengajak camelia
keluar aula.
“Mel,ikut gue yuk.”ajakku.
“Kemana yo? Acaranya kan belum
selesai.”jawabnya.
“Diluar aja kok dan sebentar.”jawabku
sambil menarik tangannya.
Sampai disebelah
mobil,ku ambil bunga yang diberikan teman kepadaku kemarin.
“Ini buat kamu mel.”kataku sambil memberikan
bunga kepadanya.
“Ma ma ma makasih yo,bunga nya
bagus.”jawabnya gugup.
“Sama-sama,kamu tau ada arti dari bunga
ini?”tanyaku.
“Aku tidak tau,yo. Emang artinya
apa?’tanyanya balik
“Yang warna
putih ini artinya kamu manis sekali,yang merah ini kamu menyala-nyala dalam
hatiku,dan yang pink ini artinya kerinduan untukmu.”jawabku panjang.
“Ah,kamu bisa aja,yo.”ia memukul pundakku
dan terlihat jelas jika malu.
“Apa sih yang enggak buat kamu,mel?”godaku
“Ariyo pinter banget gombal.”katanya.
“Kamu tau nama bunga ini dan artinya apa?”
tanyaku
“Tidak tau.”jawabnya sambil menggelengkan
kepalanya.
“Nama bunga ini seperti nama kamu yaitu
camelia yang artinya kesempurnaan.”jawabku.
“Aku baru tau yo. Kalau nama aku itu artinya
kesempurnaan dan ada nama bunga camelia.”jawabnya
“Aku juga baru tau kemarin,di kasih tau
teman SMP dulu.”jawabku.
“Would you be
mine,camelia?”tanyaku sambil berjongkok di hadapannya.
“Kamu serius,yo?” tanyanya balik
“Iya aku serius. Memangnya kau tak mengerti
yang aku jelakan tadi tentang warna bunga ini?”tanyaku balik.
“Ngerti kok. I i
i iya aku mau.”jawabnya malu malu.
Dan refleks aku langsung memeluknya. Tanpa
kita sadari vera,anita,rino,dan mike mengikuti kami. Mereka ikut senang atas
kebahagiaan kami. Lalu kita saling berpelukan layak nya teletubies film masa
kecilku dulu.